DEFINISI Penyakit Arteri Koroner / penyakit jantung koroner (Coronary Artery Disease) ditandai dengan adanya endapan lemak yang berkumpul di dalam sel yang melapisi dinding suatu arteri koroner dan menyumbat aliran darah. |
PENYEBAB Penyakit arteri koroner bisa menyerang semua ras, tetapi angka kejadian paling tinggi ditemukan pada orang kulit putih. Tetapi ras sendiri tampaknya bukan merupakan faktor penting dalam gaya hidup seseorang. Kolesterol dan Penyakit Arteri Koroner Resiko terjadinya penyakit arteri koroner meningkat pada peningkatan kadar kolesterol total dan kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam darah. Jika terjadi peningkatan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik), maka resiko terjadinya penyakit arteri koroner akan menurun. Makanan mempengaruhi kadar kolesterol total dan karena itu makanan juga mempengaruhi resiko terjadinya penyakit arteri koroner. Merubah pola makan (dan bila perlu mengkonsumsi obat dari dokter) bisa menurunkan kadar kolesterol. Menurunkan kadar kolesterol total dan kolesterol LDL bisa memperlambat atau mencegah berkembangnya penyakit arteri koroner. Menurunkan kadar LDL sangat besar keuntungannya bagi seseorang yang memiliki faktor resiko berikut: |
PENCEGAHAN Resiko terjadinya penyakit arteri koroner bisa dikurangi dengan melakukan beberapa tindakan berikut: |
Minggu, 17 Mei 2009
Penyakit Jantung Koroner
Irama Jantung Abnormal
DEFINISI Jantung adalah organ berotot dengan empat kamar yang didesain untuk bekerja secara efesien, dapat diandalkan, dan terus menerus sepanjang hidup. Dinding otot tiap kamar berkontraksi dengan urutan yang tepat, mendorong darah sewaktu dicurahkan dengan energi sekecil mungkin dalam setiap detak jantung. Kontraksi serat otot jantung dikontrol oleh pelepasan aliran listrik yang melalui jantung dengan cara yang teratur sepanjang alur yang pasti dan dengan kecepatan yang terkontrol. Penghentian irama terjadi setiap detak jantung memulai di pacemaker jantung (nodus sinoatrial), yang terletak di dinding atrium kanan. Kecepatan pelepasan dipengaruhi oleh impuls saraf dan oleh tingkat hormon yang bersirkulasi di aliran darah. Bagian sistem saraf yang diatur detak jantung secara otomatis adalah sistem saraf otonomis, yang terdiri dari sistem saraf simpatis dan parasimpatis. Sistem simpatis mempercepat detak jantung, sistem parasimpatis memperlambatnya. Sistem simpatis menyuplai jantung melalui jaringan saraf, simpatis plexus. Sistem parasimpatis menyuplai jantung melalui saraf tunggal, saraf vagus. Kecepatan jantung juga dipengaruhi oleh sirkulasi hormon efineprin (adrenalin) dan norefineprin (noradrenalin) sistem simpatis yang mempercepat detak jantung. Hormon tiroid mempengaruhi kecepatan jantung juga. Terlalu banyak hormon tiroid detak jantung menjadi cepat, dengan kadar hormon sedikit detak jantung menjadi lambat. Kecepatan normal jantung biasanya 60 sampai 100 detak per menit. Namun demikian, detak jantung normal lebih rendah untuk usia muda, khususnya yang mempunyai fisik fit. Kecepatan jantung yang bervariasi adalah normal. Kecepatan jantung tidak hanya merespon kegiatan olah raga dan tidak beraktivitas tetapi juga dipengaruhi oleh nyeri dan emosi. Hanya ketika kecepatan jantung tidak wajar cepatnya (takikardi) atau lambatnya (bradikardi) atau ketika impuls elektrik bergerak dalam aliran yang abnormal sehingga detak jantung diperkirakan mempunyai irama yang abnormal (aritmia). Irama abnormal mungkin teratur atau tidak teratur. Jalur elektrikPelepasan elektrik dari gerak pacemaker pertama kali melalui atrium kiri dan kanan, menyebabkan jaringan otot berkontraksi dengan berurutan dan darah disuntikan dari atrium ke ventrium. Pelepasan elektrik kemudian mencapai nodus atrioventrikular antara atrium dan ventrium. Nodus ini menunda transmisi pelepasan elektrik agar atrium berkontraksi secara penuh dan ventrium terisi darah sebanyak mungkin sepanjang diastol ventrikular, yaitu periode relaksasi ventrikular. Setelah melalui nodus atrioventrikular, pelepasan elektrik bergerak turun ke simpul His, kelompok serat yang terbagi dalam simpul kiri untuk ventrium kiri dan simpul kanan untuk ventrium kanan. Pelepasan kemudian menyebar dengan cara yang sama ke permukaan ventrium, memulai kontraksi ventrium (sistol), sepanjang darah disuntikkan ke jantung. Berbagai masalah dapat terjadi dengan aliran arus elektrik, menghasilkan keadaan aritmia dari keadaan aman ke keadaan yang menakutkan. Setiap tipe aritmia mempunyai penyebab masing-masing, tetapi beberapa menjadi penyebab berbagai aritmia. Aritmia minor mungkin disebabkan oleh konsumsi alkohol berlebihan, merokok, stres atau olah raga. Overaktivitas dan kurang aktivitas dari fungsi tiroid dan beberapa obat, khususnya yang digunakan untuk mengobati penyakit paru-paru dan beberapa obat untuk menurunkan tekanan darah, dapat mempengaruhi kecepatan dan irama jantung. Penyebab tersering aritmia adalah penyakit jantung, khususnya penyakit arteri koroner, fungsi abnormal klep jantung, dan gagal jantung. Kadang-kadang aritmia terjadi tanpa diketahui atau hal lain penyebabnya. |
GEJALA Kesadaran detak jantung seseorang (disebut palpitasi) banyak variasinya untuk semua orang. Beberapa orang dapat merasa walau detak jantungnya normal. Tiap kali berbaring ke sebelah kiri badan banyak orang dapat merasakan jantung yang sedang berdetak. Juga, orang dapat tahu detak jantungnya abnormal. Serigkali kesadaran atas detak jantung seseorang terganggu, tetapi biasanya hal itu tidak berasal dari adanya penyakit. Lebih banyak hal itu disebabkan kontraksi kuat yang tidak biasa yang terjadi secara periodik dengan berbagai alasan. Orang yang mempunyai jenis aritmia tertentu cenderung mempunyai aritmia yang sama secara berulang. Beberapa tipe aritmia menyebabkan sedikit atau tidak sama sekali gejala tetapi seringkali membuat masalah. Aritmia lainnya tidak pernah menyebabkan masalah serius tetapi menyebabkan gejala. Seringkali keadaan dan keparahan dari penyakit jantung lebih penting daripada aritmia itu sendiri. Bila aritmia mempengaruhi kemampuan jantung memompa darah, aritmia dapat menyebabkan kepala berasa ringan, pusing, pingsan. Aritmia yang menyebabkan gejala-gejal itu perlu mendapat perhatian. |
DIAGNOSA Penjelasan penderita tentang gejalanya seringkali dapat membantu dokter membuat persiapan diagnosa dan menentukan keparahan aritmia. Hal yang penting untuk dipertimbangkan adalah apakah penderita berdebar cepat atau lambat, teratur atau tidak teratur, singkat atau lama, apakah penderita merasa pusing, kepala berasa ringan atau pingsan atau bahkan hilang kesadaran dan apakah ada nyeri dada, nafas pendek atau perasaan yang tak biasa terjadi berbarengan dengan berdebar. Dokter juga perlu mengetahui apakah berdebar terjadi sewaktu tidur atau hanya terjad pada waktu sibuk atau melakukan aktivitas yang tak biasa dan apakah hal itu terjadi dan berhenti secara tiba-tiba atau berangsur. Biasanya, beberapa pemeriksaan tambahan diperlukan untuk menentukan sifat alami kondisi. Elektrografi adalah prosedur diagnosa utama untuk menentukan aritmia. Pemeriksaan ini memberikan grafik yang mewakili adanya aritmia. Begitu suatu hal mendukung adanya aritmia yang membahayakan hidup diketahui, penyelidikan elektrofisiologik dapat membantu. Kateter berisi kabel dimasukkan ke dalam vena menuju jantung. Stimulasi elektrik dan monitoring yang canggih dikombinasikan untuk menentukan jenis aritmia dan pengobatan yang memberikan respon terbaik. Sebagian besar aritmia serius dapat dideteksi dengan cara ini. |
PENGOBATAN Prognosis tergantung pada apakah aritmia dimulai pada pacemaker jantung yang normal, atrium, atau ventrium. Pada umumnya aritmia yang dimulai pada ventrium lebih serius, meskipun sebagian besar tidak berbahaya. Sebagian besar aritmia tidak memberikan gejala atau tidak mengganggu aksi memompa di jantung, jadi sedikit memberikan resiko atau tidak sama sekali. Namun demikian aritmia dapat menyebabkan kecemasan yang perlu dipertimbangkan jika penderita menjadi sadar akan hal itu. Mengerti akan kurang berbahayanya hal tersebut dapat menjadi asuransi yang cukup. Kadang-kadang ketika dokter merubah pengobatan pasien atau mengatur dosis atau ketika penderita menghindari alkohol atau olah raga berlebihan, aritmia sering berkurang bahkan berhenti. Obat antaritmia berguna untuk menekan aritmia yang menyebabkan gejala yang tidak dapat ditoleransi atau menghadapi resiko. Tak ada obat tunggal menyembuhkan semua aritmia untuk semua orang. Kadang-kadang beberapa obat harus dicobakan sampai didapatkan satu yang memuaskan. Obat antiaritmia dapat menimbulkan efek samping dan memperburuk keadaan atau bahkan menyebabkan aritmia. Pacemaker palsu, alat elektrik yang bekerja di pacemaker jantung itu sendiri, diprogram untuk memalsukan rangkaian konduksi normal di jantung. Biasanya alat tersebut diimplan dengan operasi di bawah kulit dada dan mempunyai kabel yang disambung ke jantung. Karena alat yang hemat energi dan desain batere yang baru, sekarang ini alat tersebut bisa bertahan 8 hingga 10 tahun. Sirkuit yang baru hampir secara lengkap menghilangkan resiko gangguan dari saluran automobil, radar, microwave dan detektor pengaman airport. Beberapa alat seperti mesin dapat digunakan dalam Magnetic resonance imaging (MRI) dan diathermy (terapi fisik yang biasa digunakan untuk membawa panas ke otot), namun demikian mempengaruhi pacemaker. Pada umumnya kegunaan pacemaker adalah untuk mengobati kecepatan rendah jantung yang abnormal. Ketika kecepatan jantung di bawah standar yang diatur, pacemaker mulai mengeluarkan impuls elektrik. Jarang sekali pacemaker digunakan untuk menyampaikan seri dari impuls untuk menghentikan irama cepat yang abnormal dan memperlambat kecepatan jantung. Seperti pacemaker digunakan hanya untuk irama cepat yang dimulai di atrium. Kadang-kadang kejutan elektrik pada jantung dapat menghentikan irama abnormal dan kembali normal; menggunakan kejutan elektrik untuk tujuan ini disebut kardioversi, elektroversi atau defibrilasi. Kardioversi dapat digunkan untuk aritmia yang dimulai dari atrium atau ventrium. Biasanya mesin besar yang membawa kejutan (defibrillator) digunakan satu tim dokter dan perawat untuk menghentikan aritmia yang membahayakan hidup. Namun demikian defibrillator yang berukuran seperti satu pak kartu dapat diimplan dengan cara operasi. Alat kecil ini yang otomatis merasakan aritmia yang membahayakan hidup dan memberikan kejutan, digunakan bagi penderita yang akan meninggal bila jantung tiba-tiba berhenti. Karena defibrillator tidak mencegah aritmia, penderita biasanya minum obat yang tepat. Jenis aritmia tertentu dapat diperbaiki dengan operasi dan prosedur lainnya. Sebagai contoh aritmia yang disebabkan angioplasti atau operasi bypass arteri koroner. Bila aritmia disebabkan oleh titik rusak pada sistem elektrik di jantung, titik tersebut dapat dihancurkan atau dihilangkan. Seringkali titik dihancurkan dengan kateter ablasi (penghantar energi radiofrekwensi melalui kateter yang dimasukkan ke jantung). Setelah serangan jantung (infarksi miokardial), beberapa penderita mengalami waktu aritmia yang mengancam jiwa yang disebut ventrikular takikardi. Aritmia ini dapat disebabkan oleh area luka dari otot jantung yang dapat diidentifikasikan dan dihilangkan sepanjang operasi jantung terbuka. |
Jumat, 08 Mei 2009
Batu empedu
Batu Empedu adalah timbunan kristal di dalam kandung empedu atau di dalam saluran empedu.
Batu yang ditemukan di dalam kandung empedu disebut kolelitiasis, sedangkan batu di dalam saluran empedu disebut koledokolitiasis.
PENYEBAB
Batu empedu lebih banyak ditemukan pada wanita dan faktor resikonya adalah :
- usia lanjut
- kegemukan (obesitas)
- diet tinggi lemak
- faktor keturunan.
Komponen utama dari batu empedu adalah kolesterol, sebagian kecil lainnya terbentuk dari garam kalsium.
Cairan empedu mengandung sejumlah besar kolesterol yang biasanya tetap berbentuk cairan. Jika cairan empedu menjadi jenuh karena kolesterol, maka kolesterol bisa menjadi tidak larut dan membentuk endapan diluar empedu.
Sebagian besar batu empedu terbentuk di dalam kandung empedu dan sebagian besar batu di dalam saluran empedu berasal dari kandung empedu.
Batu empedu bisa terbentuk di dalam saluran empedu jika empedu mengalami aliran balik karena adanya penyempitan saluran atau setelah dilakukan pengangkatan kandung empedu.
Batu empedu di dalam saluran empedu bisa mengakibatkan infeksi hebat saluran empedu (kolangitis), infeksi pankreas (pankreatitis) atau infeksi hati.
Jika saluran empedu tersumbat, maka bakteri akan tumbuh dan dengan segera menimbulkan infeksi di dalam saluran. Bakteri bisa menyebar melalui aliran darah dan menyebabkan infeksi di bagian tubuh lainnya.
GEJALA
Sebagian besar batu empedu dalam jangka waktu yang lama tidak menimbulkan gejala, terutama bila batu menetap di kandung empedu.
Kadang-kadang batu yang besar secara bertahap akan mengikis dinding kandung empedu dan masuk ke usus halus atau usus besar, dan menyebabkan penyumbatan usus (ileus batu empedu).
Yang lebih sering terjadi adalah batu empedu keluar dari kandung empedu dan masuk ke dalam saluran empedu.
Dari saluran empedu, batu empedu bisa masuk ke usus halus atau tetap berada di dalam saluran empedu tanpa menimbulkan gangguan aliran empedu maupun gejala.
Jika batu empedu secara tiba-tiba menyumbat saluran empedu, maka penderita akan merasakan nyeri.
Nyeri cenderung hilang-timbul dan dikenal sebagai nyeri kolik.
Nyeri timbul secara perlahan dan mencapai puncaknya, kemudian berkurang secara bertahap. Nyeri bersifat tajam dan hilang-timbul, bisa berlangsung sampai beberapa jam.
Lokasi nyeri berlainan, tetapi paling banyak dirasakan di perut atas sebelah kanan dan bisa menjalar ke bahu kanan.
Penderita seringkali merasakan mual dan muntah.
Jika terjadi infeksi bersamaan dengan penyumbatan saluran, maka akan timbul demam, menggigil dan sakit kuning (jaundice).
Biasanya penyumbatan bersifat sementara dan jarang terjadi infeksi.
Nyeri akibat penyumbatan saluran tidak dapat dibedakan dengan nyeri akibat penyumbatan kandung empedu.
Penyumbatan menetap pada duktus sistikus menyebabkan terjadinya peradangan kandung empedu (kolesistitis akut).
Batu empedu yang menyumbat duktus pankreatikus menyebabkan terjadinya peradangan pankreas (pankreatitis), nyeri, jaundice dan mungkin juga infeksi.
Kadang nyeri yang hilang-timbul kambuh kembali setelah kandung empedu diangkat, nyeri ini mungkin disebabkan oleh adanya batu empedu di dalam saluran empedu utama.
DIAGNOSA
Pemeriksaan terbaik untuk menemukan batu empedu adalah dengan pemeriksaan USG dan kolesistografi.
Pada kolesistografi, foto rontgen akan menunjukkan jalur dari zat kontras radioopak yang telah ditelan, diserap di usus, dibuang ke dalam empedu dan disimpan di dalam kandung empedu.
Jika kandung empedu tidak berfungsi, zat kontras tidak akan tampak di dalam kandung empedu. Jika kandung empedu berfungsi, maka batas luar dari kandung empedu akan tampak pada foto rontgen.
Diagnosis batu di dalam saluran empedu ditegakkan berdasarkan adanya nyeri perut, jaundice, menggigil dan demam.
Hasil pemeriksaan darah biasanya menunjukkan pola fungsi hati yang abnormal, yang menunjukkan adanya penyumbatan saluran empedu.
Beberapa pemeriksaan lainnya yang bisa memberikan informasi tambahan untuk membuat diagnosis yang pasti adalah:
- USG
- CT scan
- berbagai teknik foto rontgen yang menggunakan zat kontras radioopak untuk menggambarkan saluran empedu.
PENGOBATAN
Jika tidak ditemukan gejala, maka tidak perlu dilakukan pengobatan.
Nyeri yang hilang-timbul bisa dihindari atau dikurangi dengan menghindari atau mengurangi makanan berlemak.
Batu Kandung Empedu
Jika batu kandung emped menyebabkan serangan nyeri berulang meskipun telah dilakukan perubahan pola makan, maka dianjurkan untuk menjalani pengangkatan kandung empedu (kolesistektomi).
Pengangkatan kandung empedu tidak menyebabkan kekurangan zat gizi dan setelah pembedahan tidak perlu dilakukan pembatasan makanan.
Sekitar 1-5 orang dari setiap 1.000 orang yang menjalani kolesistektom meninggal.
Kolesistektomi laparoskopik mulai diperkenalkan pada tahun 1990 dan sekarang ini sekitar 90% kolesistektomi dilakukan secara laparoskopi.
Kandung empedu diangkat melalui selang yang dimasukkan lewat sayatan kecil di dinding perut.
Jenis pembedahan ini memiliki keuntungan sebagai berikut:
- mengurangi rasa tidak nyaman pasca pembedahan
- memperpendek masa perawatan di rumah sakit.
Teknik lainnya untuk menghilangkan batu kandung empedu adalah:
- pelarutan dengan metil-butil-eter
- pemecahan dengan gelombang suara (litotripsi)
- pelarutan dengan terapi asam empedu menahun (asam kenodiol dan asam ursodeoksikolik).
Batu Saluran Empedu
Batu saluran empedu bisa menyebabkan masalah yang serius, karena itu harus dikeluarkan baik melalui pembedahan perut maupun melalui suatu prosedur yang disebut endoscopic retrograde cholangiopancreatography (ERCP).
Pada ERCP, suatu endoskop dimasukkan melalui mulut, kerongkongan, lambung dan ke dalam usus halus. Zat kontras radioopak masuk ke dalam saluran empedu melalui sebuah selang di dalam sfingter Oddi.
Pada sfingterotomi, otot sfingter dibuka agak lebar sehingga batu empedu yang menyumbat saluran akan berpindah ke usus halus.
ERCP dan sfingterotomi telah berhasil dilakukan pada 90% kasus.
Kurang dari 4 dari setiap 1.000 penderita yang meninggal dan 3-7% mengalami komplikasi, sehingga prosedur ini lebih aman dibandingkan pembedahan perut.
Komplikasi yang mungkin segera terjadi adalah:
- perdarahan
- peradangan pankreas (pankreatitis)
- perforasi atau infeksi saluran empedu.
Pada 2-6% penderita, saluran menciut kembali dan batu empedu muncul lagi.
Batu kandung empedu tidak dapat diangkat melalui prosedur ERCP.
ERCP saja biasanya efektif dilakukan pada penderita batu saluran empedu yang lebih tua, yang kandung empedunya telah diangkat.
PENCEGAHAN
Karena komposisi terbesar batu empedu adalah kolesterol, sebaiknya menghindari makanan berkolesterol tinggi yang pada umumnya berasal dari lemak hewani.
Hepatitis
Hepatitis adalah peradangan hati karena berbagai sebab.
Hepatitis yang berlangsung kurang dari 6 bulan disebut hepatitis akut, hepatitis yang berlangsung lebih dari 6 bulan disebut hepatitis kronis.
PENYEBAB
Hepatitis biasanya terjadi karena virus, terutama salah satu dari kelima virus hepatitis, yaitu A, B, C, D atau E.
Hepatitis juga bisa terjadi karena infeksi virus lainnya, seperti mononukleosis infeksiosa, demam kuning dan infeksi sitomegalovirus.
Penyebab hepatitis non-virus yang utama adalah alkohol dan obat-obatan.
Virus hepatitis A terutama menyebar melalui tinja. Penyebaran ini terjadi akibat buruknya tingkat kebersihan.
Di negara-negara berkembang sering terjadi wabah yang penyebarannya terjadi melalui air dan makanan.
Virus hepatitis B penularannya tidak semudah virus hepatitis A. Virus hepatitis B ditularkan melalui darah atau produk darah.
Penularan biasanya terjadi diantara para pemakai obat yang menggunakan jarum suntik bersama-sama, atau diantara mitra seksual (baik heteroseksual maupun pria homoseksual).
Ibu hamil yang terinfeksi oleh hepatitis B bisa menularkan virus kepada bayi selama proses persalinan.
Hepatitis B bisa ditularkan oleh orang sehat yang membawa virus hepatitis B.
Di daerah Timur Jauh dan Afrika, beberapa kasus hepatitis B berkembang menjadi hepatitis menahun, sirosis dan kanker hati.
SunBurn
Luka bakar diakibatkan dari terlalu terkena sinar ultraviolet (UV) yang singkat (akut). Jumlah cahaya matahari yang diperlukan untuk menghasilkan sengatan berbeda-beda dengan pigmentasi dan kemampuan tiap-tiap orang untuk menghasilkan lebih banyak melamin.
Sengatan sinar matahari mengakibatkan kulit kemerahan yang menyakitkan. Sengatan sinar matahari yang berat bisa menghasilkan bengkak dan lepuhan. Gejala-gejala bisa terjadi secepatnya 1 jam setelah terkena dan biasanya mencapai puncaknya dalam 3 hari. Beberapa orang yang mengalami sengatan sinar matahari berat mengalami demam, panas-dingin, dan kelemahan dan bahkan pada saat yang langka bisa menjadi syok (ditandai dengan tekanan darah yang sangat rendah, pusing, dan sangat lemah). Beberapa hari setelah sengatan sinar matahari, orang dengan kulit cukup normal bisa mengalami pengelupasan pada daerah yang tersengat, biasanya disertai dengan rasa gatal. Daerah mengelupas ini bahkan lebih peka terhadap sengatan sinar matahari untuk beberapa minggu. Orang yang telah mengalami sengatan sinar matahari ketika muda berada pada resiko yang besar pada kanker kulit pada tahun-tahun kemudian bahkan jika mereka tidak terkena sinar matahari dalam jangka waktu yang lama.
PENGOBATAN
Kompres air dingin bisa menyejukkan kulit yang terbakar, daerah yang panas, seperti yang pelembab bisa lakukan tanpa anestesi atau parfum yang kemungkinan bisa mengiritasi atau membuat kulit sensitive. Salep atau lotion mengandung anestesi local (misalnya, benzocaine) sementara meringankan nyeri tetapi harus dihindari karena kadangkala memicu reaksi alergi. Tablet kortikosteroid juga bisa membantu meringankan peradangan tetapi digunakan hanya untuk luka bakar yang sangat serius. Krim antibiotik untuk luka bakar khusus diperlukan hanya untuk lepuhan berat. Kebanyakan lepuhan karena sengatan sinar matahari pecah dengan sendirinya tidak perlu dipecahkan atau dikeringkan. Kulit yang terbakar sinar matahari jarang menjadi terinfeksi, tetapi jika infeksi terbentuk, penyembuhan kemungkinan tertunda. Seorang dokter bisa memastikan tingkat keparahan pada infeksi dan meresepkan antibiotik jika diperlukan.
Kulit yang terbakar sinar matahari sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari, tetapi penyembuhan sempurna bisa memerlukan waktu mingguan. Setelah kulit yang terbakar mengelupas, lapisan yang baru terkena tipis dan sangat peka terhadap sinar matahari dan harus dilindungi untuk beberapa minggu.
PENCEGAHANApakah Berjemur Matahari Sehat?
Dengan satu kata - tidak. Meskipun warna cokelat karena berjemur seringkali dipertimbangkan sebagai lambang kesehatan yang baik dan sebuah keaktifan, kehidupan atlet, berjemur untuk kepentingan itu sendiri tidak ada manfaat kesehatan dan benar-benar bahaya kesehatan. Setiap sentuhan dengan ultraviolet (UV)atau sinar UVB bisa mengubah atau merusak kulit. Bersentuhan terhadap sinar matahari alami dalam jangka panjang menyebabkan kulit rusak dan meningkatkan resiko kanker kulit. Bersentuhan dengan sinar matahari buatan digunakan pada penyamakan salon sangat membahayakan. Sinar UVA digunakan pada pembentukan ini menyebabkan efek jangka panjang yang sama sebagaimana bersentuhan dengan sinar UVB, seperti keriput, pigment berbintik-bintik (photoaging) dan kanker kulit. Sangat sederhana, tidak ada ‘penjemuran yang aman’
Penjemuran sendiri, atau tanpa matahari, lotion tidak benar-benar mencoklatkan kulit, lebih menodainya. Mereka oleh karena itu menghasilkan cara yang aman untuk mencapai penampilan kulit berwarna coklat tanpa beresiko bersentuhan dengan sinar UV yang berbahaya. Meskipun begitu, karena tidak meningkatkan produksi melamin. Lotion penyamakan sendiri tidak menyediakan perlindungan dari sinar matahari. Oleh karena itu, pelindung sinar matahari harus tetap digunakan selama bersentuhan dengan sinar matahari. Hasil dengan menggunakan lotion tanning sendiri bisa bervariasi, tergantung pada jenis kulit seseorang, formula yang digunakan, dan cara dimana lotion tersebut digunakan.
Penghindaran : yang terbaik-dan yang paling jelas-cara untuk mencegah sinar matahari yang merusak adalah menghindari sinar matahari yang kuat dan langsung. Jika kontak dengan matahari tidak bisa dihindari, orang tersebut harus mencari tempat berteduh secepat mungkin, menutupi dengan pakain pelindung ulta violet, menggunakan tabir surya, topi, dan kacamata pelindung-UV. Kebanyakan benda bisa menyaring atau menghambat radiasi UV tetapi kebanyakan tidak. Pakaian, jendela kaca biasa, asap, dan saringan kabut kebanyakan sinar yang merusakkan. Meskipun begitu, air buka saringan yang baik. Sinar UVA dan UVB bisa menembus kaki (sekitar 30 cm) pada air jernih. Awan dan kabut juga bukan saringan sinar UV yang baik-seseorang bisa tersengat sinar matahari pada hari yang berawan dan berkabut. Salju, air, dan pasir memantulkan sinar matahari, memperbesar jumlah sinar UV yang mencapai kulit. Orang juga tersengat lebih cepat pada permukaan yang tinggi, dimana udara yang tipis membuat sinar UV yang menyengat mencapai kulit.
Pelindung sinar matahari : sebelum terkena sinar matahari yang kuat secara langsung, seseorang harus menggunakan pelindung sinar matahari, salep atau krim yang mengandung bahan yang melindungi kulit dengan menyaring sinar Ultra Violet. Penyaring sinar matahari yang lebih lama cenderung menyaring hanya sinar UVB, tetapi kebanyakan pelindung sinar matahari yang lebih baru sekarang ‘full spectrum’ dan secara efektif menyaring sinar UVA dengan baik.
Pelindung sinar matahari mengandung zat-zat, seperti asam para-aminobenzoic (PABA) dan benzophenone, yang menyerap sinar UV. Karena PABA tidak segera mengikat kulit dengan kuat, pelindung sinar matahari mengandung PABA harus digunakan 30 menit sebelum pergi keluar dibawah matahari atau menuju air. PABA bisa melukai kulit atau menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang. Kebanyakan pelindung sinar matahari mengandung keduanya baik PABA dan benzophenone atau bahan kimia lain. Kombinasi pelindung sinar matahari ini menyediakan perlindungan dari jarak cakupan luas sinar UV. Kebanyakan pelindung sinar matahari diakui baik tahan air atau resistan air, tetapi kebanyakan hal ini meskipun demikian lebih sering diperlukan untuk digunakan diantara orang yang berenang atau berkeringat.
Pelindung sinar matahari lainnya, disebut penghambat sinar matahari, mengandung penghalang fisik seperti zinc oxide atau titanium dioxide. Salep tebal dan putih ini kebanyakan menghambat semua sinar matahari dari kulit dan bisa digunakan pada daerah yang kecil dan sensitive, seperti hidung dan bibir. Beberapa kosmetik mengandung zinc oxide atau titanium dioxide. Sunblock formula terbaru memiliki lebih banyak ketebalan dan warna yang memuaskan, yang membuat mereka dapat dikombinasikan dengan penghambat kimia tradisional lainnya dengan demikian menghasilkan bahkan lebih banyak pelindung sinar matahari untuk formulasi yang diberikan.
Pelindung sinar matahari dinilai dengan faktor angka pelindung sinar matahari (SPF)-semakin tinggi angka SPF, semakin tinggi perlindungannya. Pelindung sinar matahari dinilai antara 2 dan 12 menghadirkan beberapa perlindungan; mereka yang dinilai antara 13 dan 298 menghadirkan perlindungan yang baik; mereka yang dinilai 30 dan diatasnya menghadirkan perlindungan maksimal. SPF tersebut, meskipun demikian, hanya mengukur perlindungan melawan terkena UVB; tidak terdapat skala untuk perlindungan UVA.
Gatal-Gatal
Gatal-gatal (Pruritus) adalah suatu perasaan yang secara otomatis menuntut penggarukan.
Penggarukan terus menerus bisa menyebabkan kemerahan dan goresan dalam pada kulit.
Penggarukan juga bisa mengiritasi kulit yang selanjutnya akan menyebabkan bertambahnya rasa gatal, sehingga terjadi suatu lingkaran setan.
Penggarukan dan penggosokan jangka panjang bisa menyebabkan terbentuknya jaringan parut dan penebalan kulit.
PENYEBAB
Gatal bisa disebabkan oleh suatu penyakit kulit maupun penyakit sistemik.
Penyakit kulit yang bisa menyebabkan gatal-gatal hebat adalah:
Infestasi parasit (skabies, pedikulosis)
Gigitan serangga
Kaligata
Dermatitis atopik
Dermatitis kontak
Dermatitis alergika.
Kontak dengan bahan wol atau bahan iritan (misalnya pelarut atau kosmetik) juga bisa menyebabkan gatal-gatal.
Kulit kering, terutama pada usia lanjut, juga menyebabkan gatal-gatal hebat yang meluas.
Penyakit sistemik yang dapat menyebabkan gatal-gatal adalah:
Penyakit hati (terutama sakit kuning)
Gagal ginjal
Limfoma
Leukemia
Penyakit darah lainnya.
Kadang penderita penyakit tiroid, diabetes atau kanker juga mengalami gatal-gatal.
Gatal-gatal juga sering terjadi pada akhir masa kehamilan. Biasanya hal ini bukan merupakan suatu kelainan, tetapi bisa berasal dari gangguan hati yang ringan.
Berbagai obat-obatan dapat menyebabkan gatal, yaitu barbiturat, aspirin dan obat lainnya yang menimbulkan reaksi alergi pada orang-orang tertentu.
PENGOBATAN
Penting untuk mengetahui penyebab dari gatal-gatal, karena jika penyebabnya diketahui maka bisa dilakukan tindakan untuk mengobati penyebabnya tersebut.
Jika kulit meradang, bisanya diberikan krim atau lotion pelembab yang tidak berbau dan berwarna. Pewarna atau aroma tambahan bisa mengiritasi kulit dan menyebabkan gatal-gatal.
Bisa juga diberikan senyawa yang mengandung mentol, kamper, kamomil, eukaliptus dan kalamin.
Krim corticosteroid yang bisa membantu mengurangi peradangan dan mengendalikan gatal-gatal, hanya digunakan jika gatal-gatal terbatas pada suatu daerah yang kecil.
Antihistamin per-oral (misalnya hydroxizin dan diphenhydramine) bisa membantu mengurangi gatal-gatal, tetapi obat ini menyebabkan kantuk.
Antihistamin biasanya tidak diberikan dalam bentuk olesan langsung ke kulit karena bisa menyebabkan reaksi alergi.
Sariawan ( Chanker Sores, Ulkus Aftosa )
Sariawan (Chanker Sores, Ulkus Aftosa) adalah suatu luka terbuka yang kecil di dalam mulut, yang menimbulkan nyeri.
Sariawan lebih sering terjadi pada wanita.
Pertama muncul biasanya pada usia 10-40 tahun.
Sariawan yang kecil (diameter kurang dari 1 cm) sering muncul dalam satu kelompok yang terdiri dari 2-3 luka terbuka; biasanya akan menghilang dengan sendirinya dalam 10 hari dan tidak meninggalkan jaringan parut.
Sariawan yang lebih besar, jarang terjadi; bentuknya tidak teratur, memerlukan waktu beberapa minggu untuk mengalami penyembuhan dan sering meninggalkan jaringan parut.
GEJALA
Gejala utama adalah rasa nyeri, yang berlangsung selama 4-10 hari.
Nyeri akan bertambah buruk bila lidah menyentuh sariawan atau jika penderita makan makanan yang pedas atau panas.
Sariawan yang berat dapat menyebabkan demam, pembengkakan kelenjar getah bening di leher dan rasa letih/lesu.
Sariawan dapat terjadi berulang, mungkin satu sampai beberapa kali dalam setahun.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan ditemukannya luka sariawan dan nyeri yang dirasakan penderita.
Sariawan tampak sebagai bintik bulat putih dengan pinggiran yang berwarna merah.
Hampir selalu terbentuk di jaringan longgar dan lembut, terutama di bibir atau pipi sebelah dalam, lidah atau langit-langit lunak mulut, dan kadang di tenggorokan.
PENGOBATAN
Tujuan pengobatan adalah untuk mengurangi nyeri sampai luka sembuh dengan sendirinya.
Suatu obat bius (misalnya lidokain kental) bisa dioleskan pada luka atau digunakan sebagai obat kumur.
Obat ini untuk sementara waktu dapat mengurangi nyeri sehingga penderita bisa makan, meskipun sedikit mempengaruhi rasa.
Karboksimetilselulosa juga bisa dioleskan untuk mengurangi nyeri.
Jika terdapat lebih dari satu luka, diberikan obat kumur tetrasiklin.
Obat ini juga diberikan kepada penderita yang mengalami serangan berulang dari sariawan yang berat.
Pilihan lainnya adalah kauterisasi dengan nitrat perak, yang merusak saraf dibawah sariawan.
Kadang diberikan salep kortikosteroid yang dioleskan langsung ke luka.
Untuk sariawan yang berat, diberikan tablet prednison atau obat kumur deksametason.
Bau Mulut (halitosis)
Bau Mulut (Halitosis) adalah bau nafas yang tidak enak, tidak menyenangkan dan menusuk hidung.
PENYEBAB
Jika bau nafas yang sebelumnya normal berubah menjadi halitosis, maka penyebabnya adalah:
- Makanan (misalnya bawang mentah, bawang putih, kol)
- Vitamin (terutama dalam dosis tinggi)
- Kebersihan gigi yang jelek
- Gigi karies
- Merokok
- Alkohol
- Infeksi tenggorokan
- Sinusitis
- Infeksi paru-paru
- Sindroma Sj?gren- Penyakit gusi (gingivitis, gingivostomatitis)
- Abses gigi
- Impaksi gigi
- Benda asing di hidung (pada anak-anak)
- Obat-obatan (paraldehid, triamteren dan obat bius yang dihirup, suntikan insulin).
Penyakit-penyakit yang bisa menyebabkan bau mulut:
- Gingivitis ulseratif nekrotisasi akut
- Mukositis ulseratif nekrotisasi akut
- Gagal ginjal akut
- Penyumbatan usus
- Bronkiektasis
- Gagal ginjal kronis
- Diabetes melitus
- Kanker kerongkongan
- Karsinoma lambung
- Fistula gastrojejunokolik
- Ensefalopati hepatikum
- Ketoasidosis diabetikum
- Abses paru
- Ozena
- Penyakit periodontal
- Faringitis
- Divertikulum Zenker.
GEJALA
Bau nafas tercium tidak enak, tidak menyenangkan atau menusuk hidung.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik yang menyeluruh pada mulut dan hidung.
Biakan tenggorokan dilakukan jika terdapat luka di tenggorokan atau di mulut.
Pemeriksaan lainnya yang mungkin harus dilakukan adalah:
- Endoskopi
- Rontgen perut
- Rontgen dada.
PENGOBATAN
Daun parsley segar atau permen mint bisa menghilangkan bau mulut yang bersifat sementara.
Pengobatan yang khusus tergantung kepada penyakit yang menyebabkan terjadinya bau mulut.
PENCEGAHAN
Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya bau mulut:
- Menjaga kebersihan gigi
- Obat kumur tidak efektif dalam mengatasi penyebab bau mulut dan penggunaan obat kumur yang mengandung alkohol konsentrasi tinggi bisa meningkatkan resiko terjadinya kanker mulut
- Berhenti merokok.
Sakit Gigi
Kebanyakan sakit gigi berasal dari rongga (disebabkan oleh pembusukan gigi). Beberapa sakit gigi disebabkan oleh abses gigi atau peradangan pada gusi sekitar mahkota gigi (pericoronitis). Agak jarang, sakit gigi diakibatkan dari sinus hidung (sinusitis).
Jika beberapa gigi sakit ketika seseorang mengunyah atau membungkuk (misal, untuk mengikat tali sepatu), penyebabnya kemungkinan sinusitis-khususnya jika sakit gigi terjadi ketika orang tersebut telah atau baru saja mengalami flu. Gejala tambahan yang menduga sinusitis adalah sakit kepalaa dan kelembutan dan pembengkakan pada kulit di atas sinus yang terkena.
Cedera Olah Raga!!
Cedera Olah Raga adalah cedera pada sistem otot dan rangka tubuh yang disebabkan oleh kegiatan olah raga.
Cedera olah raga yang sering terjadi adalah:
- Patah tulang karena tekanan
- Shin splints
- Tendinitis
- Lutut pelari
- Cedera urat lutut
- Punggung altit angkat besi
- Sikut petenis
- Cedera kepala
- Cedera kaki.
PENYEBAB
Cedera olah raga disebabkan oleh:
- metode latihan yang salah
- kelainan struktural yang menekan bagian tubuh tertentu lebih banyak daripada bagian tubuh lainnya
- kelemahan pada otot, tendon dan ligamen.
Kebanyakan cedera ini disebabkan oleh penggunaan jangka panjang, dimana terjadi pergerakan berulang yang menekan jaringan yang peka.
Metode Latihan Yang Salah.
Metode latihan yang salah merupakan penyebab paling sering dari cedera pada otot dan sendi. Penderita tidak memberikan waktu pemulihan yang cukup setelah melakukan olah raga atau tidak berhenti berlatih ketika timbul nyeri.
Setiap kali otot tertekan oleh aktivitas yang intensif, beberapa otot mengalami cedera dan otot yang lainnya menggunakan cadangan energinya yang tersimpan sebagai glikogen karbohidrat.
Penyembuhan serat-serat otot dan penggantian glikogen memerlukan waktu lebih dari 2 hari.
Sebagian besar program olah raga diselenggarakan secara bergantian; hari ini melakukan latihan berat, hari berikutnya beristirahat atau melakukan latihan ringan.
Hanya perenang yang bisa melakukan latihan yang berat dan ringan setiap hari tanpa mengalami cedera. Kemungkinan daya ampung dari air membantu melindungi otot dan sendi para perenang.
Kelainan Struktural.
Kelainan struktural bisa menyebabkan seseorang lebih peka terhadap cedera olah raga karena adanya tekanan yang tidak semestinya pada bagian tubuh tertentu.
Misalnya, jika panjang kedua tungkai tidak sama, maka pinggul dan lutut pada tungkai yang lebih panjang akan mendapatkan tekanan yang lebih besar.
Faktor biokimia yang menyebabkan cedera kaki, tungkai dan pinggul adalah pronasi (pemutaran kaki ke dalam setelah menyentuh tanah).
Pronasi sampai derajat tertentu adalah normal dan mencegah cedera dengan cara membantu menyalurkan kekuatan menghentak ke seluruh kaki.
Pronasi yang berlebihan bisa menyebabkan nyeri pada kaki, lutut dan tungkai. Pergelangan kaki sangat lentur sehingga ketika berjalan atau berlari, lengkung kaki menyentuh tanah dan kaki menjadi rata.
Jika seseorang memiliki pergelangan kaki yang kaku, maka akan terjadi kebalikannya, yaitu pronasi yang kurang.
Kaki tampak memiliki lengkung yang sangat tinggi dan tidak dapat menyerap goncangan dengan baik, sehingga meningkatkan resiko terjadinya retakan kecil dalam tulang kaki dan tungkai (fraktur karena tekanan).
Kelemahan Otot, Tendon & Ligamen.
Jika mendapatkan tekanan yang lebih besar daripada kekuatan alaminya, maka otot, tendon dan ligamen akan mengalami robekan.
Sendi lebih peka terhadap cedera jika otot dan ligamen yang menyokongnya lemah.
Tulang yang rapuh karena osteoporosis mudah mengalami patah tulang (fraktkur).
Latihan penguatan bisa membantu mencegah terjadinya cedera.
Satu-satunya cara untuk memperkuat otot adalah berlatih melawan tahanan, yang secara bertahap kekuatannya ditambah.
GEJALA
Nyeri pertama kali muncul jika serat-serat otot atau tendon yang jumlahnya terbatas mulai mengalami robekan.
Menghentikan latihan pada saat nyeri terjadi, akan mengurangi cedera pada serat-serat tersebut, sehingga pemulihan lebih cepat terjadi. Jika latihan tidak segera dihentikan, maka jumlah serat yang robek akan lebih banyak, sehingga kerusakannya lebih luas dan penyembuhannya menjadi lebih lama.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala, keterangan dari penderita mengenai aktivitas yang dilakukannya dan hasil pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan diagnostik yang dilakukan meliputi:
- CT scan
- MRI
- Artroskopi
- Elektromiografi
- Pemeriksaan dengan bantuan komputer lainnya untuk menilai fungsi otot dan sendi.
PENGOBATAN
Pengobatan segera untuk hampir semua cedera olah raga adalah istirahat, kompres es batu dan pengangkatan.
Bagian yang terluka segera diistirahatkan untuk meminimalkan perdarahan dalam dan pembengkakan serta untuk mencegah bertambah parahnya cedera.
Es batu menyebabkan pembuluh darah mengkerut, membantu mengurangi peradangan dan nyeri.
Membungkus daerah yang mengalami cedera dengan perban elastik dan mengangkatnya sampai diatas jantung, akan membantu mengurangi pembengkakan.
Pengompresan dengan es batu dilakukan selama 10 menit. Suatu perban elastik bisa dililitkan secara longgar di sekeliling kantong es batu.
Bagian yang mengalami cedera tetap diangkat, tetapi kompres es dilepaskan selama 10 menit, setelah itu dikompres lagi selama 10 menit. Hal ini dilakukan secara bergantian dalam waktu 1-1,5 jam.
Tindakan diatas bisa diulang sebanyak beberapa kali selama 24 jam pertama.
Es mengurangi nyeri dan pembengkakan melalui beberapa cara.
Daerah yang mengalami cedera mengalami pembengkakan karena cairan merembes dari dalam pembuluh darah. Dengan menyebabkan mengkerutnya pembuluh darah, maka dingin akan mengurangi kecenderungan merembesnya cairan sehingga mengurangi jumlah cairan dan pembengkakan di daerah yang terkena.
Menurunkan suhu kulit di sekitar daerah yang terkena bisa mengurangi nyeri dan kejang otot.
Dingin juga akan mengurangi kerusakan jaringan karena proses seluler yang lambat.
Pengompresan dengan es batu terlalu lama bisa merusak jaringan.
Jika suhu sangat rendah (sampai sekitar 15 derajat Celsius), kulit akan memberikan reaksi sebaliknya, yaitu menyebabkan melebarkan pembuluh darah. Kulit tampak merah, teraba hangat dan gatal, juga bisa terluka.
Efek tersebut biasanya terjadi dalam waktu 9-16 menit setelah dilakukan pengompresan dan akan berkurang dalam waktu sekitar 4-8 menit setelah es diangkat.
Karena itu es harus diangkat sebelum efek ini terjadi atau setelah 10 menit, baru dikompreskan lagi 10 menit kemudian.
Penyuntikan kortikosteroid ke dalam sendi yang terluka atau jaringan di sekitarnya bisa mengurangi nyeri dan pembengkakan.
Tetapi penyuntikan ini bisa memperlambat penyembuhan, meningkatkan resiko terjadinya kerusakan tendon dan tulang rawan dan memperburuk cedera karena memungkinkan penderita menggunakan sendinya yang terluka sebelum sembuh total.
Terapi fisik bisa berupa pemanasan, pendinginan, listrik, gelombang suara, penarikan (traksi) atau latihan di air, bisa dilakukan sebagai tambahan terhadap terapi latihan.
Lamanya dilakukan terapi fisik tergantung kepada berat dan kompleksnya cedera yang terjadi.
Aktivitas atau olah raga yang menyebabkan cedera sebaiknya dihindari sampai cedera benar-benar sembuh.
Lebih baik mengganti jenis olah raga daripada tidak melakukan aktivitas fisik sama sekali, karena sama sekali tidak melakukan kegiatan bisa menyebabkan otot kehilangan massa, kekuatan dan ketahanannya.
PENCEGAHAN
Pemanasan sebelum melakukan latihan yang berat dapat membantu mencegah terjadinya cedera.
Latihan ringan selama 3-10 menit akan menghangatkan otot sehingga otot lebih lentur dan tahan terhadap cedera.
Metode pemanasan yang aktif lebih efektif daripada metode pasif seperti air hangat, bantalan pemanas, ultrasonik atau lampu infra merah. Metode pasif tidak menyebabkan bertambahnya sirkulasi darah secara berarti.
Pendinginan adalah mengurangi latihan secara bertahap sebelum latihan dihentikan.
Pendinginan mencegah terjadinya pusing dengan menjaga aliran darah. Jika latihan yang berat dihentikan secara tiba-tiba, darah akan terkumpul di dalam vena tungkai dan untuk sementara waktu menyebabkan berkurangnya aliran darah ke kepala.
Pendinginan juga membantu membuang limbah metabolik (misalnya asam laktat dari otot), tetapi pendinginan tampaknya tidak mencegah sakit otot pada hari berikutnya, yang disebabkan oleh kerusakan serat-serat otot.
Latihan peregangan tampaknya tidak mencegah cedera, tetapi berfungsi memperpanjang otot sehingga otot bisa berkontraksi lebih efektif dan bekerja lebih baik.
Untuk menghindari kerusakan otot karena peregangan, hendaknya peregangan dilakukan setelah pemanasan atau setelah berolah raga, dan setiap gerakan peregangan ditahan selama 10 hitungan.
Pelapis sepatu (ortotik) seringkali dapat memperbaiki masalah kaki seperti pronasi.
Pelapis ini sifatnya bisa lentur, agak kaku atau kaku dan panjangnya bervariasi, disesuaikan dengan sepatu yang digunakan.
Sepatu lari yang baik memiliki:
- sudut tumit yang kaku untuk mengendalikan gerakan bagian belakang kaki
- sebuah penyangga di sepanjang pelapis untuk mencegah pronasi yang berlebihan
- sebuah lubang sepatu yang diberik bantalan untuk menyokong pergelangan kaki.
Ukuran ortotik biasanya 1 nomor lebih kecil daripada ukuran sepatu yang digunakan.
Pergelangan Kaki Yang Terkilir
Pergelangan kaki yang terkilir merupakan suatu cedera pada ligamen di pergelangan kaki.
Ligamen adalah jaringan elastik yang kuat, yang menghubungkan tulang yang satu dengan tulang lainnya.
PENYEBAB
Setiap ligamen di pergelangan kaki bisa mengalami cedera.
Terkilir terjadi karena pergelangan kaki terputar sehingga telapak kaki menghadap ke kaki yang lain.
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan resiko terkilirnya pergelangan kaki adalah:
- longgarnya ligamen di pergelangan kaki
- kelemahan atau kerusakan pada saraf dari otot-otot tungkai
- jenis sepatu tertentu (misalnya sepatu tumit tinggi)
- pola berjalan tertentu yang cenderung memungkinkan kaki terputar.
GEJALA
Beratnya terkilir tergantung kepada beratnya peregangan atau robeknya ligamen:
Derajat 1 : Terkilir ringan.
Ligamen teregang tetapi tidak mengalami robekan.
Pergelangan kaki biasanya tidak terlalu membengkak, tetapi terkilir yang sifatnya ringan bisa meningkatkan resiko terjadinya cedera ulang.
Derajat 2 : Terkilir sedang.
Sebagian ligamen mengalami robekan.
Pembengkakkan dan memar tampak dengan jelas, dan penderita mengalami kesulitan dalam berjalan dan biasanya berjalan menimbulkan rasa nyeri.
Derajat 3 : Terkilir berat.
Ligamen mengalami robekan total, sehingga terjadi pembengkakan dan kadang perdarahan dibawah kulit. Akibatnya pergelangan kaki menjadi tidak stabil dan tidak mampu menahan beban.
KOMPLIKASI
Kadang pada terkilir sedang atau terkilir berat bisa timbul masalah meskipun ligamennya telah membaik.
Suatu nodul (benjolan) kecil bisa timbul di salah satu ligamen pergelangan kaki dan menyebabkan gesekan yang menetap di dalam sendi, sehingga terjadi peradangan menahun dan pada akhirnya bisa menyebabkan kerusakan menetap.
Penyuntikkan suatu campuran kortikosteroid ke dalam pergelangan kaki bisa mengurangi peradangan dan pemberikan obat bius lokal untuk mematikan rasa seringkali mendatangkan perbaikan.
Jarang diperlukan tindakan pembedahan.
Sebuah saraf yang berjalan diatas salah satu ligamen pergelangan kaki juga bisa mengalami kerusakan.
Akibatnya terjadi nyeri dan kesemutan (neuralgia).
Untuk mengatasinya bisa diberikan suntikan obat bius lokal.
Penderita seringkali berjalan dengan menggunakan tendon (jaringan kuat dan lentur yang menghubungkan otot dengan tulang atau otot dengan otot) di pergelangan kaki bagian luar secara berlebihan sehingga terjadi peradangan.
Keadaan ini disebut tenosinovitis peronealis, yang bisa menyebabkan pembengkakan dan nyeri tekan di pergelangan kaki bagian luar.
Digunakan bantalan pergelangan kaki untuk membatasi pergerakan dari sendi pergelangan kaki.
Suntikan kortison ke dalam pembungkus tendon juga bisa dilakukan, tetapi tidak boleh berlebihan.
Kadang goncangan dari terkilir yang berat menyebabkan terjadinya kejang pada pembuluh darah di pergelangan kaki sehingga menyebabkan berkurangnya aliran darah.
Akibatnya tulang dan jaringan lainnya bisa mengalami kerusakan karena kekurangan darah.
Keadaan ini disebut distrofi refleks simpatis atau atrofi Suddeck, yang bisa menyebabkan nyeri dan pembengkakan kaki.
Nyeri seringkali sangat hebat dan berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya di pergelangan kaki dan kaki.
Penderita menjalani terapi fisik dan mendapatkan obat pereda nyeri.
Untuk mengatasi nyeri menahun yang hebat, dilakukan hal-hal berikut:
- penyuntikan obat bius lokal ke dalam atau ke sekitar saraf yang menuju ke pergelangan kaki
- pemberian kortikosteroid
- bimbingan psikis.
Sindroma sinus tarsi merupakan nyeri menetap di daerah antara tulang tumit (kalkaneus) dan tulang pergelangan kaki (talus), yang terjadi setelah pergelangan kaki terkilir.
Hal ini mungkin berhubungan dengan robeknya sebagian ligamen di kaki sebelah dalam.
Diberikan suntikan kortikosteroid dan obat bius lokal.
DIAGNOSA
Pemeriksaan fisik pada pergelangan kaki menunjukkan adanya kerusakan ligamen yang luas.
Rontgen dilakukan untuk menentukan apakah telah terjadi patah tulang, bukan untuk menentukan apakah pergelangan kaki telah terkilir.
Pemeriksaan lainnya jarang diperlukan.
PENGOBATAN
Pengobatan tergantung kepada beratnya penyakit.
Pada terkilir yang ringan dilakukan hal-hal berikut:
- pergelangan kaki dan kaki dibungkus dengan perban elastik
- kompres dengan es batu
- mengangkat pergelangan kaki
- secara bertahap kembali melakukan kegiatan berjalan dan olah raga.
Pada terkilir sedang, biasanya kaki digips selama 3 minggu.
Pemasangan gips ini menyebabkan tungkai bawah tidak dapat digerakkan, tetapi penderita masih dapat berjalan.
Pada terkilir yang berat mungkin diperlukan tindakan pembedahan.
Sebelum kembali melakukan kegiatan yang berat, sebaiknya penderita menjalani terapi fisik untuk mengembalikan pergerakan, kekuatan otot dan memperbaiki keseimbangan.
PENCEGAHAN
Pada orang yang mudah terkilir, cedera berikutnya dapat dicegah dengan memakai ankle brace dan memasang suatu alat di sepatu untuk menstabilkan kaki dan pergelangan kaki.
Insomnia (kesulitan Tidur)
Insomnia adalah kesulitan untuk tidur atau kesulitan untuk tetap tertidur, atau gangguan tidur yang membuat penderita merasa belum cukup tidur pada saat terbangun.
Insomnia dikelompokkan menjadi:
Insomnia primer, yaitu insomnia menahun dengan sedikit atau sama sekali tidak berhubungan dengan berbagai stres maupun kejadian
Insomnia sekunder, yaitu suatu keadaan yang disebabkan oleh nyeri, kecemasan, obat, depresi atau stres yang hebat.
PENYEBAB
Insomnia bukan suatu penyakit, tetapi merupakan suatu gejala yang memiliki berbagai penyebab, seperti kelainan emosional,kelainan fisik dan pemakaian obat-obatan.
Sulit tidur sering terjadi, baik pada usia muda maupun usia lanjut; dan seringkali timbul bersamaan dengan gangguan emosional, seperti kecemasan, kegelisahan, depresi atau ketakutan.
Kadang seseorang sulit tidur hanya karena badan dan otaknya tidak lelah.
Dengan bertambahnya usia, waktu tidur cenderung berkurang.
Stadium tidur juga berubah, dimana stadium 4 menjadi lebih pendek dan pada akhirnya menghilang, dan pada semua stadium lebih banyak terjaga.
Perubahan ini, walaupun normal, sering membuat orang tua berfikir bahwa mereka tidak cukup tidur.
Pola terbangun pada dini hari lebih sering ditemukan pada usia lanjut.
Beberapa orang tertidur secara normal tetapi terbangun beberapa jam kemudian dan sulit untuk tertidur kembali.
Kadang mereka tidur dalam keadaan gelisah dan merasa belum puas tidur.
Terbangun pada dini hari, pada usia berapapun, merupakan pertanda dari depresi.
Orang yang pola tidurnya terganggu dapat mengalami irama tidur yang terbalik, mereka tertidur bukan pada waktunya tidur dan bangun pada saatnya tidur.
Hal ini sering terjadi sebagai akibat dari:
- jet lag (terutama jika bepergian dari timur ke barat)
- bekerja pada malam hari
- sering berubah-ubah jam kerja
- penggunaan alkohol yang berlebihan
- efek samping obat (kadang-kadang)
- kerusakan pada otak (karena ensefalitis, stroke, penyakit Alzheimer).
GEJALA
Penderita mengalami kesulitan untuk tertidur atau sering terjaga di malam hari dan sepanjang hari merasakan kelelahan.
DIAGNOSA
Untuk mendiagnosis insomnia, dilakukan penilaian terhadap:
- pola tidur penderita
- pemakaian obat-obatan, alkohol atau obat terlarang
- tingkatan stres psikis
- riwayat medis
- aktivitas fisik.
Diagnosis berdasarkan kepada kebutuhan tidur secara individual.
PENGOBATAN
Pengobatan insomnia tergantung kepada penyebab dan beratnya insomnia.
Orang tua yang mengalami perubahan tidur karena bertambahnya usia, biasanya tidak memerlukan pengobatan, karena perubahan tersebut adalah normal.
Penderita insomnia hendaknya tetap tenang dan santai beberapa jam sebelum waktu tidur tiba dan menciptakan suasana yang nyaman di kamar tidur; cahaya yang redup dan tidak berisik.
Jika penyebabnya adalah stres emosional, diberikan obat untuk mengurangi stres.
Jika penyebabnya adalah depresi, diberikan obat anti-depresi.
Jika gangguan tidur berhubungan dengan aktivitas normal penderita dan penderita merasa sehat, bisa diberikan obat tidur untuk sementara waktu.
HiperSomnia
Hipersomnia adalah bertambahnya waktu tidur sampai 25% dari pola tidur yang biasa.
PENYEBAB
Hipersomnia merupakan gejala yang seringkali menunjukkan kemungkinan adanya penyakit yang serius.
Hipersomnia temporer (sementara) bisa terjadi pada seseorang yang sehat, selama beberapa malam atau hari setelah mengalami kurang tidur atau kelelahan fisik yang luar biasa.
Hipersomnia yang berlangsung lebih dari beberapa hari bisa merupakan gejala dari:
- Kelainan psikis (misalnya kecemasan atau depresi yang berat)
- Pemakaian obat tidur yang berlebihan
- Kekurangan oksigen dan penimbunan karbondioksida di dalam tubuh sebagai akibat dari tidur apneu
- Kelainan otak.
Hipersomnia menahun yang mulai timbul pada usia dini bisa merupakan gejala dari narkolepsi.
GEJALA
Penderita merasa sangat mengantuk dan sering ingin tidur atau bahkan tertidur bukan pada tempatnya dan bukan pada waktunya tidur.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya.
Untuk memperkuat diagnosis bisa dilakukan pemeriksaan laboratorium, karena hipersomnia bisa disebabkan oleh penyakit tertentu.
Hipersomnia yang baru saja timbul dan penyebabnya sulit dijelaskan, mungkin merupakan akibat dari kelainan psikis (misalnya depresi) atau kelainan neurologis (misalnya ensefalitis, meningitis atau tumor di dalam tengkorak).
Pemeriksaan psikis ditujukan untuk depresi, gangguan ingatan atau tanda-tanda kelainan neurologis.
Pemeriksaan CT scan atau MRI dilakukan pada penderita dengan tanda-tanda kelainan neurologis.
PENGOBATAN
Pengobatan tergantung kepada penyebabnya.
Tekanan Dara Rendah (Hipotensi)
Hipotensi (tekanan darah rendah) adalah suatu keadaan dimana tekanan darah lebih rendah dari 90/60 mmHg atau tekanan darah cukup rendah sehingga menyebabkan gejala-gejala seperti pusing dan pingsan.
Mempertahankan tekanan pada saat darah meninggalkan jantung dan beredar ke seluruh tubuh sangat penting. Tekanan harus cukup tinggi untuk mengantarkan oksigen dan zat makanan ke seluruh sel di tubuh dan membuang limbah yang dihasilkan.
Jika tekanan terlalu tinggi, bisa merobek pembuluh darah dan menyebabkan perdarahan di dalam otak (stroke hemoragik) atau komplikasi lainnya.
Jka tekanan terlalu rendah, darah tidak dapat memberikan oksigen dan zat makanan yang cukup untuk sel dan tidak dapat membuang limbah yang dihasilkan sebagaimana mestinya.
MEKANISME KOMPENSASI
Terdapat 3 faktor yang membantu menentukan tekanan darah:
Jumlah darah yang dipompa dari jantung
Semakin banyak darah yang dipompa dari jantung setiap menitnya (cardiac output, curah jantung), semakin tinggi tekanan darah.
Banyaknya darah yang dipompa mungkin berkurang jika irama jantung melambat atau kontraksinya melemah, seperti yang bisa terjadi setelah suatu serangan jantung (infark miokardium).
Denyut jantung yang sangat cepat, yang bisa mengurangi efisiensi pompa jantung, juga bisa mengurangi curah jantung.
Volume darah di dalam pembuluh darah
Semakin banyak darah berada di dalam sirkulasi, semakin tinggi tekanan darah.
Kehilangan darah karena dehidrasi atau perdarahan bisa mengurangi volume darah dan menurunkan tekanan darah.
Kapasitas pembuluh darah.
Semakin kecil kapasitas pembuluh jantung, semakin tinggi tekanan darah.
Pelebaran (dilatasi) pembuluh darah menyebabkan menurunnya tekanan darah dan penyempitan pembuluh darah menyebabkan tekanan darah meningkat.
Sistem sensor, terutama yang berada di leher dan dada, memantau tekanan darah secara konstan. Jika ditemukan perubahan yang disebabkan oleh salah satu dari ketiga faktor diatas, sistem sensor akan memicu suatu perubahan pada salah satu faktor untuk mengkompensasi sehingga tekanan darah yang stabil dapat dipertahankan.
Saraf membawa sinyal dari sistem sensor tersebut dan dari pusat otak ke beberapa organ penting:
- Jantung, untuk merubah kecepatan dan kekuatan denyut jantung (merubah jumlah darah yang dipompa)
- Ginjal, untuk mengatur pengeluaran air (merubah volume darah dalam sirkulasi)
- Pembuluh darah, untuk menyebabkan konstriksi/pengkerutan atau dilatasi/pelebaran (merubah kapasitas pembuluh darah).
Oleh karena itu, jika pembuluh darah melebar (yang cenderung akan menurunkan tekanan darah), sistem sensor dengan segera mengirimkan sinyal melaui otak dan menuju ke jantung untuk meningkatkan denyut jantung, sehingga curahan darah dari jantung meningkat dan terjadi perubahan tekanan darah.
Tekanan darah rendah juga bisa merupakan akibat dari kelainan fungsi di dalam mekanisme yang mempertahankan tekanan darah.
Contohnya jika kemampuan saraf untuk menghantarkan sinyal terganggu karena berbagai penyakit, maka mekanisme kompensasi tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
PENYEBAB
Penyebab Tekanan Darah Rendah
Perubahan Dalam Mekanisme Kompensasi Penyebab
Curah jantung berkurang Irama jantung abnormal
Kerusakan, hilangnya atau kelainan fungsi otot jantung
Penyakit katup jantung
Emboli pulmoner
Volume darah berkurang Perdarahan hebat
Diare
Keringat berlebihan
Berkemih berlebihan
Meningkatnya kapasitas pembuluh darah Syok septik
Pemaparan oleh panas
Diare
Obat-obat vasodilator (nitrat, penghambat kalsium, penghambat ACE)
GEJALA
Penderita biasanya akan merasakan pusing atau pingsan.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan tekanan darah.
Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan:
Pemeriksaan darah
Biakan darah
EKG
Analisa air kemih
Rontgen perut
Rontgen dada.
Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri.
Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal.
Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik).
Tekanan darah ditulis sebagai tekanan sistolik garis miring tekanan diastolik, misalnya 120/80 mmHg, dibaca seratus dua puluh per delapan puluh.
Dikatakan tekanan darah tinggi jika pada saat duduk tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, atau tekanan diastolik mencapai 90 mmHg atau lebih, atau keduanya.
Pada tekanan darah tinggi, biasanya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan diastolik.
Pada hipertensi sistolik terisolasi, tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, tetapi tekanan diastolik kurang dari 90 mmHg dan tekanan diastolik masih dalam kisaran normal. Hipertensi ini sering ditemukan pada usia lanjut.
Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan darah; tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau bahkan menurun drastis.
Hipertensi maligna adalah hipertensi yang sangat parah, yang bila tidak diobati, akan menimbulkan kematian dalam waktu 3-6 bulan.
Hipertensi ini jarang terjadi, hanya 1 dari setiap 200 penderita hipertensi.
Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada dewasa.
Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat.
Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda; paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari.
Klasifikasi Tekanan Darah Pada Dewasa
Kategori Tekanan Darah Sistolik Tekanan Darah Diastolik
Normal Dibawah 130 mmHg Dibawah 85 mmHg
Normal tinggi 130-139 mmHg 85-89 mmHg
Stadium 1
(Hipertensi ringan) 140-159 mmHg 90-99 mmHg
Stadium 2
(Hipertensi sedang) 160-179 mmHg 100-109 mmHg
Stadium 3
(Hipertensi berat) 180-209 mmHg 110-119 mmHg
Stadium 4
(Hipertensi maligna) 210 mmHg atau lebih 120 mmHg atau lebih
PENGENDALIAN TEKANAN DARAH
Meningkatnya tekanan darah di dalam arteri bisa terjadi melalui beberapa cara:
Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap detiknya
Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga mereka tidak dapat mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. Karena itu darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit daripada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan. Inilah yang terjadi pada usia lanjut, dimana dinding arterinya telah menebal dan kaku karena arteriosklerosis.
Dengan cara yang sama, tekanan darah juga meningkat pada saat terjadi vasokonstriksi, yaitu jika arteri kecil (arteriola) untuk sementara waktu mengkerut karena perangsangan saraf atau hormon di dalam darah.
Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Hal ini terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang sejumlah garam dan air dari dalam tubuh. Volume darah dalam tubuh meningkat, sehingga tekanan darah juga meningkat.
Sebaliknya, jika:
- aktivitas memompa jantung berkurang
- arteri mengalami pelebaran
- banyak cairan keluar dari sirkulasi
maka tekanan darah akan menurun.
Penyesuaian terhadap faktor-faktor tersebut dilaksanakan oleh perubahan di dalam fungsi ginjal dan sistem saraf otonom (bagian dari sistem saraf yang mengatur berbagai fungsi tubuh secara otomatis).
Perubahan fungsi ginjal
Ginjal mengendalikan tekanan darah melalui beberapa cara:
- Jika tekanan darah meningkat, ginjal akan menambah pengeluaran garam dan air, yang akan menyebabkan berkurangnya volume darah dan mengembalikan tekana darah ke normal.
- Jika tekanan darah menurun, ginjal akan mengurangi pembuangan garam dan air, sehingga volume darah bertambah dan tekanan darah kembali ke normal.
- Ginjal juga bisa meningkatkan tekanan darah dengan menghasilkan enzim yang disebut renin, yang memicu pembentukan hormon angiotensi, yang selanjutnya akan memicu pelepasan hormon aldosteron.
Ginjal merupakan organ penting dalam mengendalikan tekanan darah; karena itu berbagai penyakit dan kelainan pda ginjal bisa menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi.
Misalnya penyempitan arteri yang menuju ke salah satu ginjal (stenosis arteri renalis) bisa menyebabkan hipertensi.
Peradangan dan cedera pada salah satu atau kedua ginjal juga bisa menyebabkan naiknya tekanan darah.
Sistem saraf simpatis merupakan bagian dari sistem saraf otonom, yang untuk sementara waktu akan:
- meningkatkan tekanan darah selama respon fight-or-flight (reaksi fisik tubuh terhadap ancaman dari luar)
- meningkatkan kecepatan dan kekuatan denyut jantung; juga mempersempit sebagian besar arteriola, tetapi memperlebar arteriola di daerah tertentu (misalnya otot rangka, yang memerlukan pasokan darah yang lebih banyak)
- mengurangi pembuangan air dan garam oleh ginjal, sehingga akan meningkatkan volume darah dalam tubuh
- melepaskan hormon epinefrin (adrenalin) dan norepinefrin (noradrenalin), yang merangsang jantung dan pembuluh darah.
PENYEBAB
Pada sekitar 90% penderita hipertensi, penyebabnya tidak diketahui dan keadaan ini dikenal sebagai hipertensi esensial atau hipertensi primer.
Hipertensi esensial kemungkinan memiliki banyak penyebab; beberapa perubahan pada jantung dan pembuluh darah kemungkinan bersama-sama menyebabkan meningkatnya tekanan darah.
Jika penyebabnya diketahui, maka disebut hipertensi sekunder.
Pada sekitar 5-10% penderita hipertensi, penyebabnya adalah penyakit ginjal.
Pada sekitar 1-2%, penyebabnya adalah kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu (misalnya pil KB).
Penyebab hipertensi lainnya yang jarang adalah feokromositoma, yaitu tumor pada kelenjar adrenal yang menghasilkan hormon epinefrin (adrenalin) atau norepinefrin (noradrenalin).
Kegemukan (obesitas), gaya hidup yang tidak aktif (malas berolah raga), stres, alkohol atau garam dalam makanan; bisa memicu terjadinya hipertensi pada orang-orang memiliki kepekaan yang diturunkan.
Stres cenderung menyebabkan kenaikan tekanan darah untuk sementara waktu, jika stres telah berlalu, maka tekanan darah biasanya akan kembali normal.
Beberapa penyebab terjadinya hipertensi sekunder:
Penyakit Ginjal
- Stenosis arteri renalis
- Pielonefritis
- Glomerulonefritis
- Tumor-tumor ginjal
- Penyakit ginjal polikista (biasanya diturunkan)
- Trauma pada ginjal (luka yang mengenai ginjal)
- Terapi penyinaran yang mengenai ginjal
Kelainan Hormonal
- Hiperaldosteronisme
- Sindroma Cushing
- Feokromositoma
Obat-obatan
- Pil KB
- Kortikosteroid
- Siklosporin
- Eritropoietin
- Kokain
- Penyalahgunaan alkohol
- Kayu manis (dalam jumlah sangat besar)
Penyebab Lainnya
- Koartasio aorta
- Preeklamsi pada kehamilan
- Porfiria intermiten akut
- Keracunan timbal akut.
GEJALA
Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala; meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak).
Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan; yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang normal.
Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala berikut:
- sakit kepala
- kelelahan
- mual
- muntah
- sesak nafas
- gelisah
- pandangan menjadi kabur
yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal.
Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak.
Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif, yang memerlukan penanganan segera.
DIAGNOSA
Tekanan darah diukur setelah seseorang duduk atau berbaring selama 5 menit.
Angka 140/90 mmHg atau lebih dapat diartikan sebagai hipertensi, tetapi diagnosis tidak dapat ditegakkan hanya berdasarkan satu kali pengukuran.
Jika pada pengukuran pertama memberikan hasil yang tinggi, maka tekanan darah diukur kembali dan kemudian diukur sebanyak 2 kali pada 2 hari berikutnya untuk meyakinkan adanya hipertensi.
Hasil pengukuran bukan hanya menentukan adanya tekanan darah tinggi, tetepi juga digunakan untuk menggolongkan beratnya hipertensi.
Setelah diagnosis ditegakkan, dilakukan pemeriksaan terhadap organ utama, terutama pembuluh darah, jantung, otak dan ginjal.
Retina (selaput peka cahaya pada permukaan dalam bagian belakang mata) merupakan satu-satunya bagian tubuh yang secara langsung bisa menunjukkan adanya efek dari hipertensi terhadap arteriola (pembuluh darah kecil). Dengan anggapan bahwa perubahan yang terjadi di dalam retina mirip dengan perubahan yang terjadi di dalam pembuluh darah lainnya di dalam tubuh, seperti ginjal.
Untuk memeriksa retina, digunakan suatu oftalmoskop. Dengan menentukan derajat kerusakan retina (retinopati), maka bisa ditentukan beratnya hipertensi.
Perubahan di dalam jantung, terutama pembesaran jantung, bisa ditemukan pada elektrokardiografi (EKG) dan foto rontgen dada.
Pada stadium awal, perubahan tersebut bisa ditemukan melalui pemeriksaan ekokardiografi (pemeriksaan dengan gelombang ultrasonik untuk menggambarkan keadaan jantung).
Bunyi jantung yang abnormal (disebut bunyi jantung keempat), bisa didengar melalui stetoskop dan merupakan perubahan jantung paling awal yang terjadi akibat tekanan darah tinggi.
Petunjuk awal adanya kerusakan ginjal bisa diketahui terutama melalui pemeriksaan air kemih.
Adanya sel darah dan albumin (sejenis protein) dalam air kemih bisa merupakan petunjuk terjadinya kerusakan ginjal.
Pemeriksaan untuk menentukan penyebab dari hipertensi terutama dilakukan pada penderita usia muda.
Pemeriksaan ini bisa berupa rontgen dan radioisotop ginjal, rontgen dada serta pemeriksaan darah dan air kemih untuk hormon tertentu.
Untuk menemukan adanya kelainan ginjal, ditanyakan mengenai riwayat kelainan ginjal sebelumnya.
Sebuah stetoskop ditempelkan diatas perut untuk mendengarkan adanya bruit (suara yang terjadi karena darah mengalir melalui arteri yang menuju ke ginjal, yang mengalami penyempitan).
Dilakukan analisa air kemih dan rontgen atau USG ginjal.
Jika penyebabnya adalah feokromositoma, maka di dalam air kemih bisa ditemukan adanya bahan-bahan hasil penguraian hormon epinefrin dan norepinefrin.
Biasanya hormon tersebut juga menyebabkan gejala sakit kepala, kecemasan, palpitasi (jantung berdebar-debar), keringat yang berlebihan, tremor (gemetar) dan pucat.
Penyebab lainnya bisa ditemukan melalui pemeriksaan rutin tertentu.
Misalnya mengukur kadar kalium dalam darah bisa membantu menemukan adanya hiperaldosteronisme dan mengukur tekanan darah pada kedua lengan dan tungkai bisa membantu menemukan adanya koartasio aorta.
PENGOBATAN
Hipertensi esensial tidak dapat diobati tetapi dapat diberikan pengobatan untuk mencegah terjadinya komplikasi.
Langkah awal biasanya adalah merubah pola hidup penderita:
Penderita hipertensi yang mengalami kelebihan berat badan dianjurkan untuk menurunkan berat badannya sampai batas ideal.
Merubah pola makan pada penderita diabetes, kegemukan atau kadar kolesterol darah tinggi.
Mengurangi pemakaian garam sampai kurang dari 2,3 gram natrium atau 6 gram natrium klorida setiap harinya (disertai dengan asupan kalsium, magnesium dan kalium yang cukup) dan mengurangi alkohol.
Olah raga aerobik yang tidak terlalu berat.
Penderita hipertensi esensial tidak perlu membatasi aktivitasnya selama tekanan darahnya terkendali.
Berhenti merokok.
PEMBERIAN OBAT-OBATAN
Diuretik thiazide biasanya merupakan obat pertama yang diberikan untuk mengobati hipertensi.
Diuretik membantu ginjal membuang garam dan air, yang akan mengurangi volume cairan di seluruh tubuh sehingga menurunkan tekanan darah.
Diuretik juga menyebabkan pelebaran pembuluh darah.
Diuretik menyebabkan hilangnya kalium melalui air kemih, sehingga kadang diberikan tambahan kalium atau obat penahan kalium.
Diuretik sangat efektif pada:
- orang kulit hitam
- lanjut usia
- kegemukan
- penderita gagal jantung atau penyakit ginjal menahun
Penghambat adrenergik merupakan sekelompok obat yang terdiri dari alfa-blocker, beta-blocker dan alfa-beta-blocker labetalol, yang menghambat efek sistem saraf simpatis.
Sistem saraf simpatis adalah sistem saraf yang dengan segera akan memberikan respon terhadap stres, dengan cara meningkatkan tekanan darah.
Yang paling sering digunakan adalah beta-blocker, yang efektif diberikan kepada:
- penderita usia muda
- penderita yang pernah mengalami serangan jantung
- penderita dengan denyut jantung yang cepat
- angina pektoris (nyeri dada)
- sakit kepala migren.
Angiotensin converting enzyme inhibitor (ACE-inhibitor) menyebabkan penurunan tekanan darah dengan cara melebarkan arteri.
Obat ini efektif diberikan kepada:
- orang kulit putih
- usia muda
- penderita gagal jantung
- penderita dengan protein dalam air kemihnya yang disebabkan oleh penyakit ginjal menahun atau penyakit ginjal diabetik
- pria yang menderita impotensi sebagai efek samping dari obat yang lain.
Angiotensin-II-bloker menyebabkan penurunan tekanan darah dengan suatu mekanisme yang mirip dengan ACE-inhibitor.
Antagonis kalsium menyebabkan melebarnya pembuluh darah dengan mekanisme yang benar-benar berbeda.
Sangat efektif diberikan kepada:
- orang kulit hitam
- lanjut usia
- penderita angina pektoris (nyeri dada)
- denyut jantung yang cepat
- sakit kepala migren.
Vasodilator langsung menyebabkan melebarnya pembuluh darah.
Obat dari golongan ini hampir selalu digunakan sebagai tambahan terhadap obat anti-hipertensi lainnya.
Kedaruratan hipertensi (misalnya hipertensi maligna) memerlukan obat yang menurunkan tekanan darah tinggi dengan segera.
Beberapa obat bisa menurunkan tekanan darah dengan cepat dan sebagian besar diberikan secara intravena (melalui pembuluh darah):
- diazoxide
- nitroprusside
- nitroglycerin
- labetalol.
Nifedipine merupakan kalsium antagonis dengan kerja yang sangat cepat dan bisa diberikan per-oral (ditelan), tetapi obat ini bisa menyebabkan hipotensi, sehingga pemberiannya harus diawasi secara ketat.
PENGELOLAAN HIPERTENSI SEKUNDER
Pengobatan hipertensi sekunder tergantung kepada penyebabnya.
Mengatasi penyakit ginjal kadang dapat mengembalikan tekanan darah ke normal atau paling tidak menurunkan tekanan darah.
Penyempitan arteri bisa diatasi dengan memasukkan selang yang pada ujungnya terpasang balon dan mengembangkan balon tersebut.
Atau bisa dilakukan pembedahan untuk membuat jalan pintas (operasi bypass).
Tumor yang menyebabkan hipertensi (misalnya feokromositoma) biasanya diangkat melalui pembedahan.
PENCEGAHAN
Perubahan gaya hidup bisa membantu mengendalikan tekanan darah tinggi.
pneumonia ( radang paru )
Pneumonia adalah peradangan paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus maupun jamur.
PENYEBAB
Penyebab pneumonia adalah:
Bakteri (paling sering menyebabkan pneumonia pada dewasa):
- Streptococcus pneumoniae
- Staphylococcus aureus
- Legionella
- Hemophilus influenzae
Virus: virus influenza, chicken-pox (cacar air)
Organisme mirip bakteri: Mycoplasma pneumoniae (terutama pada anak-anak dan dewasa muda)
Jamur tertentu.
Adapun cara mikroorganisme itu sampai ke paru-paru bisa melalui:
- Inhalasi (penghirupan) mikroorganisme dari udara yang tercemar
- Aliran darah, dari infeksi di organ tubuh yang lain
- Migrasi (perpindahan) organisme langsung dari infeksi di dekat paru-paru.
Beberapa orang yang rentan (mudah terkena) pneumonia adalah:
Peminum alkohol
Perokok
Penderita diabetes
Penderita gagal jantung
Penderita penyakit paru obstruktif menahun
Gangguan sistem kekebalan karena obat tertentu (penderita kanker, penerima organ cangkokan)
Gangguan sistem kekebalan karena penyakit (penderita AIDS).
Pneumonia juga bisa terjadi setelah pembedahan (terutama pembedahan perut) atau cedera (terutama cedera dada), sebagai akibat dari dangkalnya pernafasan, gangguan terhadap kemampuan batuk dan lendir yang tertahan.
Yang sering menjadi penyebabnya adalah Staphylococcus aureus, pneumokokus, Hemophilus influenzae atau kombinasi ketiganya.
Pneumonia pada orang dewasa paling sering disebabkan oleh bakteri, yang tersering yaitu bakteri Streptococcus pneumoniae (pneumococcus).
Pneumonia pada anak-anak paling sering disebabkan oleh virus pernafasan, dan puncaknya terjadi pada umur 2-3 tahun. Pada usia sekolah, pneumonia paling sering disebabkan oleh bakteri Mycoplasma pneumoniae.
Pneumonia dikelompokkan berdasarkan sejumlah sistem yang berlainan. Salah satu diantaranya adalah berdasarkan cara diperolehnya, dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu "community-acquired" (diperoleh diluar institusi kesehatan) dan "hospital-acquired" (diperoleh di rumah sakit atau sarana kesehatan lainnya).
Pneumonia yang didapat diluar institusi kesehatan paling sering disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae.
Pneumonia yang didapat di rumah sakit cenderung bersifat lebih serius karena pada saat menjalani perawatan di rumah sakit, sistem pertahanan tubuh penderita untuk melawan infeksi seringkali terganggu. Selain itu, kemungkinannya terjadinya infeksi oleh bakteri yang resisten terhadap antibiotik adalah lebih besar.
GEJALA
Gejala-gejala yang biasa ditemukan adalah:
- batuk berdahak (dahaknya seperti lendir, kehijauan atau seperti nanah)
- nyeri dada (bisa tajam atau tumpul dan bertambah hebat jika penderita menarik nafas dalam atau terbatuk)
- menggigil
- demam
- mudah merasa lelah
- sesak nafas
- sakit kepala
- nafsu makan berkurang
- mual dan muntah
- merasa tidak enak badan
- kekakuan sendi
- kekakuan otot.
Gejala lainnya yang mungkin ditemukan:
- kulit lembab
- batuk darah
- pernafasan yang cepat
- cemas, stres, tegang
- nyeri perut.
DIAGNOSA
Pada pemeriksaan dada dengan menggunakan stetoskop, akan terdengar suara ronki.
Pemeriksaan penunjang:
Rontgen dada
Pembiakan dahak
Hitung jenis darah
Gas darah arteri.
PENGOBATAN
Kepada penderita yang penyakitnya tidak terlalu berat, bisa diberikan antibiotik per-oral (lewat mulut) dan tetap tinggal di rumah.
Penderita yang lebih tua dan penderita dengan sesak nafas atau dengan penyakit jantung atau paru-paru lainnya, harus dirawat dan antibiotik diberikan melalui infus. Mungkin perlu diberikan oksigen tambahan, cairan intravena dan alat bantu nafas mekanik.
Kebanyakan penderita akan memberikan respon terhadap pengobatan dan keadaannya membaik dalam waktu 2 minggu.
PENCEGAHAN
Untuk orang-orang yang rentan terhadap pneumonia, latihan bernafas dalam dan terapi untuk membuang dahak, bisa membantu mencegah terjadinya pneumonia.
Vaksinasi bisa membantu mencegah beberapa jenis pneumonia pada anak-anak dan orang dewasa yang beresiko tinggi:
Vaksin pneumokokus (untuk mencegah pneumonia karena Streptococcus pneumoniae)
Vaksin flu
Vaksin Hib (untuk mencegah pneumonia karena Haemophilus influenzae type b).
Berkurangnya Pendengaran dan Tuli
Tuli adalah penurunan fungsi pendengaran yang sangat berat.
PENYEBAB
Penurunan fungsi pendengaran bisa disebabkan oleh:
Suatu masalah mekanis di dalam saluran telinga atau di dalam telinga tengah yang menghalangi penghantaran suara (penurunan fungsi pendengaran konduktif)
Kerusakan pada telinga dalam, saraf pendengaran atau jalur saraf pendengaran di otak (penurunan fungsi pendengaran sensorineural).
Penurunan fungsi pendengaran sensorineural dikelompokkan lagi menjadi:
- Penurunan fungsi pendengaran sensorik (jika kelainannya terletak pada telinga dalam)
- Penurunan fungsi pendengaran neural (jika kelainannya terletak pada saraf pendengaran atau jalur saraf pendengaran di otak).
Penurunan fungsi pendengaran sensorik bisa merupakan penyakit keturunan, tetapi mungkin juga disebabkan oleh:
- Trauma akustik (suara yang sangat keras)
- Infeksi virus pada telinga dalam
- Obat-obatan tertentu
- Penyakit Meniere.
Penurunan fungsi pendengaran neural bisa disebabkan oleh:
- Tumor otak yang juga menyebabkan kerusakan pada saraf-saraf di sekitarnya dan batang otak
- Infeksi
- Berbagai penyakit otak dan saraf (misalnya stroke) - Beberapa penyakit keturunan (misalnya penyakit Refsum).
Pada anak-anak, kerusakan saraf pendengaran bisa terjadi akibat:
- Gondongan
- Campak Jerman (rubella)
- Meningitis
- Infeksi telinga dalam.
Kerusakan jalur saraf pendengaran di otak bisa terjadi akibat penyakit demielinasi (penyakit yang menyebabkan kerusakan pda selubung saraf).
GEJALA
Penderita penurunan fungsi pendengaran bisa mengalami beberapa atau seluruh gejala berikut:
- kesulitan dalam mendengarkan percakapan, terutama jika di sekelilingnya berisik
- terdengar gemuruh atau suara berdenging di telinga (tinnitus)
- tidak dapat mendengarkan suara televisi atau radio dengan volume yang normal
- kelelahan dan iritasi karena penderita berusaha keras untuk bisa mendengar
- pusing atau gangguan keseimbangan.
DIAGNOSA
Pemeriksaan Dengan Garputala
Pada dewasa, pendengaran melalui hantaran udara dinilai dengan menempatkan garputala yang telah digetarkan di dekat telinga sehingga suara harus melewati udara agar sampai ke telinga.
Penurunan fungsi pendengaran atau ambang pendengaran subnormal bisa menunjukkan adanya kelainan pada saluran telinga, telinga tengah, telinga dalam, sarat pendengaran atau jalur saraf pendengaran di otak.
Pada dewasa, pendengaran melalui hantaran tulang dinilai dengan menempatkan ujung pegangan garputala yang telah digetarkan pada prosesus mastoideus (tulang yang menonjol di belakang telinga).
Getaran akan diteruskan ke seluruh tulang tengkorak, termasuk tulang koklea di telinga dalam. Koklea mengandung sel-sel rambut yang merubah getaran menjadi gelombang saraf, yang selanjutnya akan berjalan di sepanjang saraf pendengaran.
Pemeriksaan ini hanya menilai telinga dalam, saraf pendengaran dan jalur saraf pendengaran di otak.
Jika pendengaran melalui hantaran udara menurun, tetapi pendengaran melalui hantaran tulang normal, dikatakan terjadi tuli konduktif.
Jika pendengaran melalui hantaran udara dan tulang menurun, maka terjadi tuli sensorineural.
Kadang pada seorang penderita, tuli konduktif dan sensorineural terjadi secara bersamaan.
Audiometri
Audiometri dapat mengukur penurunan fungsi pendengaran secara tepat, yaitu dengan menggunakan suatu alat elektronik (audiometer) yang menghasilkan suara dengan ketinggian dan volume tertentu.
Ambang pendengaran untuk serangkaian nada ditentukan dengan mengurangi volume dari setiap nada sehingga penderita tidak lagi dapat mendengarnya.
Telinga kiri dan telinga kanan diperiksa secara terpisah.
Untuk mengukur pendengaran melalui hantaran udara digunakan earphone, sedangkan untuk mengukur pendengaran melalui hantaran tulang digunakan sebuah alat yang digetarkan, yang kemudian diletakkan pada prosesus mastoideus.
Audimetri Ambang Bicara
Audiometri ambang bicara mengukur seberapa keras suara harus diucapkan supaya bisa dimengerti.
Kepada penderita diperdengarkan kata-kata yang terdiri dari 2 suku kata yang memiliki aksentuasi yang sama, pada volume tertentu.
Dilakukan perekaman terhadap volume dimana penderita dapat mengulang separuh kata-kata yang diucapkan dengan benar.
Diskriminasi
Dengan diskriminasi dilakukan penilaian terhadap kemampuan untuk membedakan kata-kata yang bunyinya hampir sama.
Digunakan kata-kata yang terdiri dari 1 suku kata, yang bunyinya hampir sama.
Pada tuli konduktif, nilai diskriminasi (persentasi kata-kata yang diulang dengan benar) biasanya berada dalam batas normal. Pada tuli sensori, nilai diskriminasi berada di bawah normal. Pada tuli neural, nilai diskriminasi berada jauh di bawah normal.
Timpanometri
Timpanometri merupakan sejenis audiometri, yang mengukur impedansi (tahanan terhadap tekanan) pada telinga tengah.
Timpanometri digunakan untuk membantu menentukan penyebab dari tuli konduktif.
Prosedur in tidak memerlukan partisipasi aktif dari penderita dan biasanya digunakan pada anak-anak.
Timpanometer terdiri dari sebuah mikrofon dan sebuah sumber suara yang terus menerus menghasilkan suara dan dipasang di saluran telinga.
Dengan alat ini bisa diketahui berapa banyak suara yang melalui telinga tengah dan berapa banyak suara yang dipantulkan kembali sebagai perubahan tekanan di saluran telinga.
Hasil pemeriksaan menunjukkan apakah masalahnya berupa:
- penyumbatan tuba eustakius (saluran yang menghubungkan telinga tengah dengan hidung bagian belakang)
- cairan di dalam telinga tengah
- kelainan pada rantai ketiga tulang pendengaran yang menghantarkan suara melalui telinga tengah.
Timpanometri juga bisa menunjukkan adanya perubahan pada kontraksi otot stapedius, yang melekat pada tulang stapes (salah satu tulang pendengaran di telinga tengah).
Dalam keadaan normal, otot ini memberikan respon terhadap suara-suara yang keras/gaduh (refleks akustik) sehingga mengurangi penghantaran suara dan melindungi telinga tengah.
Jika terjadi penurunan fungsi pendengaran neural, maka refleks akustik akan berubah atau menjadi lambat. Dengan refleks yang lambat, otot stapedius tidak dapat tetap berkontraksi selama telinga menerima suara yang gaduh.
Respon Auditoris Batang Otak
Pemeriksaan ini mengukur gelombang saraf di otak yang timbul akibat rangsangan pada saraf pendengaran.
Respon auditoris batang otak juga dapat digunakan untuk memantau fungsi otak tertentu pada penderita koma atau penderita yang menjalani pembedahan otak.
Elektrokokleografi
Elektrokokleografi digunakan untuk mengukur aktivitas koklea dan saraf pendengaran.
Kadang pemeriksaan ini bisa membantu menentukan penyebab dari penurunan fungsi pendengaran sensorineural.
Elektrokokleografi dan respon auditoris batang otak bisa digunakan untuk menilai pendengaran pada penderita yang tidak dapat atau tidak mau memberikan respon bawah sadar terhadap suara.
Misalnya untuk mengetahui ketulian pada anak-anak dan bayi atau untuk memeriksa hipakusis psikogenik (orang yang berpura-pura tuli).
Beberapa pemeriskaan pendengaran bisa mengetahui adanya kelainan pada daerah yang mengolah pendengaran di otak.
Pemeriksaan tersebut mengukur kemampuan untuk:
- mengartikan dan memahami percakapan yang dikacaukan
- memahami pesan yang disampaikan ke telinga kanan pada saat telinga kiri menerima pesan yang lain
- menggabungkan pesan yang tidak lengkap yang disampaikan pada kedua telinga menjadi pesan yang bermakna
- menentukan sumber suara pada saat suara diperdengarkan di kedua telinga pada waktu yang bersamaan.
Jalur saraf dari setiap telinga menyilang ke sisi otak yang berlawanan, karena itu kelainan pada otak kanan akan mempengaruhi pendengaran pada telinga kiri.
Kelainan pada batang otak bisa mempengaruhi kemampuan dalam menggabungkan pesan yang tidak lengkap menjadi pesan yang bermakna dan dalam menentukan sumber suara.
PENGOBATAN
Pengobatan untuk penurunan fungsi pendengaran tergantung kepada penyebabnya.
Jika penurunan fungsi pendengaran konduktif disebabkan oleh adanya cairan di telinga tengah atau kotoran di saluran telinga, maka dilakukan pembuangan cairan dan kotoran tersebut.
Jika penyebabnya tidak dapat diatasi, maka digunakan alat bantu dengar atau kadang dilakukan pencangkokan koklea.
Faringitis (Radang Tenggorokkan)
Faringitis adalah suatu peradangan pada tenggorokan (faring).
PENYEBAB
Faringitis bisa disebabkan oleh virus maupun bakteri.
Kebanyakan disebabkan oleh virus, termasuk virus penyebab common cold, flu, adenovirus, mononukleosis atau HIV.
Bakteri yang menyebabkan faringitis adalah streptokokus grup A, korinebakterium, arkanobakterium, Neisseria gonorrhoeae atau Chlamydia pneumoniae.
GEJALA
Baik pada infeksi virus maupun bakteri, gejalanya sama yaitu nyeri tenggorokan dan nyeri menelan.
Selaput lendir yang melapisi faring mengalami peradangan berat atau ringan dan tertutup oleh selaput yang berwarna keputihan atau mengeluarkan nanah.
Gejala lainnya adalah:
- demam
- pembesaran kelenjar getah bening di leher
- peningkatan jumlah sel darah putih.
Gejala tersebut bisa ditemukan pada infeksi karena virus maupun bakteri, tetapi lebih merupakan gejala khas untuk infeksi karena bakteri.
2 jenis faringitis
Faringitis Virus Faringitis Bakteri
Biasanya tidak ditemukan nanah di tenggorokan Sering ditemukan nanah di tenggorokan
Demam ringan atau tanpa demam Demam ringan sampai sedang
Jumlah sel darah putih normal atau agak meningkat Jumlah sel darah putih meningkat ringan sampai sedang
Kelenjar getah bening normal atau sedikit membesar Pembengkakan ringan sampai sedang pada kelenjar getah bening
Tes apus tenggorokan memberikan hasil negatif Tes apus tenggorokan memberikan hasil positif untuk strep throat
Pada biakan di laboratorium tidak tumbuh bakteri Bakteri tumbuh pada biakan di laboratorium
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
Jika diduga suatu strep throat, bisa dilakukan pemeriksaan terhadap apus tenggorokan.
PENGOBATAN
Untuk mengurangi nyeri tenggorokan diberikan obat pereda nyeri (analgetik), obat hisap atau berkumur dengan larutan garam hangat.
Aspirin tidak boleh diberikan kepada anak-anak dan remaja yang berusia dibawah 18 tahun karena bisa menyebabkan sindroma Reye.
Jika diduga penyebabnya adalah bakteri, diberikan antibiotik.
Untuk mengatasi infeksi dan mencegah komplikasi (misalnya demam rematik), jika penyebabnya streptokokus, diberikan tablet penicillin. Jika penderita memiliki alergi terhadap penicillin bisa diganti dengan erythromycin atau antibiotik lainnya.
Sinusitis
Sinusitis bisa terjadi pada salah satu dari keempat sinus yang ada (maksilaris, etmoidalis, frontalis atau sfenoidalis).
PENYEBAB
Sinusitis bisa bersifat akut (berlangsung selama 3 minggu atau kurang) maupun kronis (berlangsung selama 3-8 minggu tetapi dapat berlanjut sampai berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun).
Penyebab sinusitis akut:
Infeksi virus.
Sinusitis akut bisa terjadi setelah suatu infeksi virus pada saluran pernafasan bagian atas (misalnya pilek).
Bakteri.
Di dalam tubuh manusia terdapat beberapa jenis bakteri yang dalam keadaan normal tidak menimbulkan penyakit (misalnya Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae). Jika sistem pertahanan tubuh menurun atau drainase dari sinus tersumbat akibat pilek atau infeksi virus lainnya, maka bakteri yang sebelumnya tidak berbahaya akan berkembang biak dan menyusup ke dalam sinus, sehingga terjadi infeksi sinus akut.
Infeksi jamur.
Kadang infeksi jamur bisa menyebabkan sinusitis akut.
Aspergillus merupakan jamur yang bisa menyebabkan sinusitis pada penderita gangguan sistem kekebalan.
Pada orang-orang tertentu, sinusitis jamur merupakan sejenis reaksi alergi terhadap jamur.
Peradangan menahun pada saluran hidung.
Pada penderita rinitis alergika bisa terjadi sinusitis akut. Demikian pula halnya pada penderita rinitis vasomotor.
Penyakit tertentu.
Sinusitis akut lebih sering terjadi pada penderita gangguan sistem kekebalan dan penderita kelainan sekresi lendir (misalnya fibrosis kistik).
Penyebab sinusitis kronis:
Asma
Penyakit alergi (misalnya rinitis alergika)
Gangguan sistem kekebalan atau kelainan sekresi maupun pembuangan lendir.
GEJALA
Gejala khas dari kelainan pada sinus adalah sakit kepala yang dirasakan ketika penderita bangun pada pagi hari.
Sinusitis akut dan kronis memiliki gejala yang sama, yaitu nyeri tekan dan pembengkakan pada sinus yang terkena, tetapi ada gejala tertentu yang timbul berdasarkan sinus yang terkena:
Sinusitis maksilaris menyebabkan nyeri pipi tepat di bawah mata, sakit gigi dan sakit kepala.
Sinusitis frontalis menyebabkan sakit kepala di dahi.
Sinusitis etmoidalis menyebabkan nyeri di belakang dan diantara mata serta sakit kepala di dahi. Peradangan sinus etmoidalis juga bisa menyebabkan nyeri bila pinggiran hidung di tekan, berkurangnya indera penciuman dan hidung tersumbat.
Sinusitis sfenoidalis menyebabkan nyeri yang lokasinya tidak dapat dipastikan dan bisa dirasakan di puncak kepala bagian depan ataupun belakang, atau kadang menyebabkan sakit telinga dan sakit leher.
Gejala lainnya adalah:
- tidak enak badan
- demam
- letih, lesu
- batuk, yang mungkin semakin memburuk pada malam hari
- hidung meler atau hidung tersumbat.
Demam dan menggigil menunjukkan bahwa infeksi telah menyebar ke luar sinus.
Selaput lendir hidung tampak merah dan membengkak, dari hidung mungkin keluar nanah berwarna kuning atau hijau.
Sinusitis & Gangguan Sistem Kekebalan
Pada penderita diabetes yang tidak terkontrol atau penderita gangguan sistem kekebalan, jamur bisa menyebabkan sinusitis yang berat dan bahkan berakibat fatal.
Mukormikosis (fikomikosis) adalah suatu infeksi jamur yang bisa terjadi pada penderita diabetes yang tidak terkontrol.
Pada rongga hidung terdapat jaringan mati yang berwarna hitam dan menyumbat aliran darah ke otak sehingga terjadi gejala-gejala neurologis (misalnya sakit kepala dan kebutaan).
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan mikroskopik terhadap jaringan yang mati tersebut.
Pengobatannya meliputi pengendalian diabetes dan pemberian obat anti-jamur amfoterisin B secara intravena (melalui pembuluh darah).
Aspergillosis dan kandidiasis merupakan infeksi jamur pada sinus yang bisa berakibat fatal pada penderita gangguan sistem kekebalan akibat terapi anti-kanker atau penyakit (misalnya leukemia, limfoma, mieloma multipel atau AIDS).
Pada aspergillosis, di dalam hidung dan sinus terbentuk polip.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap polip.
Pengobatannya berupa pembedahan sinus dan pemberian amfoterisin B intravena.
DIAGNOSA
Diganosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejala, foto rontgen sinus dan hasil pemeriksaan fisik.
Untuk menentukan luas dan beratnya sinusitis, bisa dilakukan pemeriksaan CT scan.
Pada sinusitis maksilaris, dilakukan pemeriksaan rontgen gigi untuk mengetahui adanya abses gigi.
PENGOBATAN
Sinusitis akut
Untuk sinusitis akut biasanya diberikan:
Dekongestan untuk mengurangi penyumbatan
Antibiotik untuk mengendalikan infeksi bakteri
Obat pereda nyeri untuk mengurangi rasa nyeri.
Dekongestan dalam bentuk tetes hidung atau obat semprot hidung hanya boleh dipakai selama waktu yang terbatas (karena pemakaian jangka panjang bisa menyebabkan penyumbatan dan pembengkakan pada saluran hidung).
Untuk mengurangi penyumbatan, pembengkakan dan peradangan bisa diberikan obat semprot hidung yang mengandung steroid.
Sinusitis kronis
Diberikan antibiotik dan dekongestan<.
Untuk mengurangi peradangan biasanya diberikan obat semprot hidung yang mengandung steroid.
Jika penyakitnya berat, bisa diberikan steroid per-oral (melalui mulut).
Hal-hal berikut bisa dilakukan untuk mengurangi rasa tidak nyaman:
- Menghirup uap dari sebuah vaporizer atau semangkuk air panas
- Obat semprot hidung yang mengandung larutan garam
- Kompres hangat di daerah sinus yang terkena.
Jika tidak dapat diatasi dengan pengobatan tersebut, maka satu-satunya jalan untuk mengobati sinusitis kronis adalah pembedahan.
Pada anak-anak, keadaannya seringkali membaik setelah dilakukan pengangkatan adenoid yang menyumbat saluran sinus ke hidung.
Pada penderita dewasa yang juga memiliki penyakit alergi kadang ditemukan polip pada hidungnya. Polip sebaiknya diangkat sehingga saluran udara terbuka dan gejala sinus berkurang.
Teknik pembedahan yang sekarang ini banyak dilakukan adalah pembedahan sinus endoskopik fungsional.